
Seniman jalanan asal Brasil, Fabio Gomes, menarik perhatian dunia lewat karya mural unik yang mengubah batang pohon menjadi wajah manusia dan dedaunannya menjadi “rambut”. Berlokasi di Trindade, kota kecil yang terletak di negara bagian Goiás, mural-mural ini tidak hanya menampilkan keahlian artistik luar biasa, tetapi juga membawa pesan harmoni antara seni dan alam. Proyek ini menjadi viral di awal 2025 setelah didokumentasikan oleh Street Art Utopia karena keunikannya yang menyatukan elemen alam langsung ke dalam karya visual.

Fabio Gomes menggunakan batang pohon tua di tepi jalan sebagai “kanvas” vertikal untuk melukis potret wajah manusia, terutama perempuan. Bagian dedaunan di atas batang tidak ditebang, melainkan dimanfaatkan sebagai bagian dari komposisi artistik—seolah menjadi mahkota rambut yang tumbuh alami. Teknik ini memberikan efek tiga dimensi yang hidup, memadukan seni lukis dengan arsitektur lanskap secara harmonis. Beberapa muralnya bahkan memiliki tinggi hingga 2,5 meter, tergantung ukuran pohon yang digunakan.

Karya Gomes menunjukkan kemampuan luar biasa dalam memahami proporsi, tekstur permukaan kayu, serta pencahayaan alami. Ia menggunakan cat ramah lingkungan yang tidak merusak pohon dan tahan terhadap cuaca tropis Brasil. Proses pengerjaan satu mural dapat memakan waktu antara 3 hingga 5 hari, tergantung kerumitan wajah dan kondisi cuaca. Gomes menyatakan bahwa tujuannya bukan sekadar estetika, tetapi juga mengingatkan masyarakat untuk lebih menghargai pohon dan ruang hijau di lingkungan mereka.

Proyek ini mendapat sambutan positif dari warga setempat dan wisatawan yang berkunjung ke Trindade. Pemerintah kota bahkan mulai mempertimbangkan kolaborasi dengan Gomes untuk memperluas proyek ini sebagai bagian dari inisiatif seni kota dan pelestarian pohon tua. Selain meningkatkan kualitas visual ruang publik, mural-mural ini juga berhasil menarik perhatian media internasional dan menghidupkan kembali kawasan yang sebelumnya kurang aktif secara sosial maupun ekonomi.

Dari sisi arsitektur lanskap dan desain kota, karya Gomes memperkenalkan pendekatan baru dalam mengaktifkan ruang hijau dengan sentuhan seni. Ia tidak merusak struktur alami pohon, tetapi justru memperkuat keberadaannya dalam konteks perkotaan. Konsep ini dapat menjadi inspirasi bagi kota-kota lain dalam menggabungkan pelestarian lingkungan dengan ekspresi budaya lokal, tanpa perlu pembangunan infrastruktur fisik baru yang mahal atau invasif.

Melalui mural-mural “berambut” ini, Fabio Gomes telah menciptakan ruang interaktif yang hidup, estetis, dan menyentuh sisi emosional masyarakat. Karya-karya ini menjadi bukti bahwa seni jalanan dapat berperan aktif dalam membangun identitas kota, sekaligus mendorong kesadaran ekologis di era urbanisasi yang semakin padat. Trindade kini tak hanya dikenal sebagai kota kecil religius, tetapi juga sebagai titik penting dalam peta seni urban kontemporer Brasil.