Borobudur Highland merupakan proyek kawasan terpadu berskala besar yang dibangun di atas lahan seluas 309 hektare, membentang di kawasan perbukitan Menoreh yang terletak di antara Magelang, Jawa Tengah dan Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kawasan ini berada tidak jauh dari situs warisan dunia Candi Borobudur, menjadikannya lokasi strategis yang kaya nilai sejarah, budaya, dan potensi pariwisata.
Proyek ini dirancang oleh firma arsitektur dan perencana kota SVE Indonesia (@sveindonesia), yang mengusung visi menciptakan ekosistem hidup berkelanjutan yang menyatukan alam, budaya, dan komunitas lokal. Masterplan kawasan ini menitikberatkan pada prinsip perencanaan yang menyatu dengan kontur alami bukit Menoreh dan menjunjung tinggi nilai-nilai lokal.
Borobudur Highland terdiri dari berbagai zona tematik yang mencerminkan keberagaman aktivitas dan potensi kawasan, antara lain: resort eksklusif, zona wisata petualangan, wisata budaya, dan ruang publik yang dapat digunakan masyarakat. Seluruh zona ini dirancang untuk tetap mempertahankan keseimbangan ekologis dan tidak merusak lanskap alami yang sudah ada.
Proyek ini juga mengusung pendekatan arsitektur kontekstual, di mana bentuk bangunan, material, dan sistem pembangunan disesuaikan dengan lingkungan sekitarnya serta warisan budaya masyarakat sekitar. Dengan pendekatan ini, Borobudur Highland diharapkan mampu menjadi model pembangunan pariwisata yang bertanggung jawab terhadap alam dan masyarakat lokal.
Salah satu tujuan utama dari proyek ini adalah menghadirkan manfaat jangka panjang, tidak hanya sebagai destinasi wisata premium, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi lokal. Kehadiran kawasan ini diharapkan menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan UMKM, serta memperluas akses pendidikan dan pelatihan pariwisata bagi warga setempat.
Dengan luas pengembangan lebih dari 3 juta meter persegi, Borobudur Highland mencerminkan masa depan kawasan wisata Indonesia yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan dan inklusi sosial. Proyek ini menjadi contoh nyata bahwa arsitektur dan perencanaan kawasan dapat berperan sebagai jembatan antara pelestarian alam, pengembangan ekonomi, dan penguatan identitas budaya.
Content is protected!