“All Together Under the Umbrella” merupakan karya instalasi bambu berskala besar dari seniman dan desainer asal Taiwan, Cheng Tsung Feng (@chengtsungfeng). Karya ini mengambil inspirasi dari payung kertas minyak tradisional Taiwan, sebuah objek budaya yang erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat. Instalasi ini bukan hanya sekadar karya seni, tetapi juga sebuah perwujudan nilai persatuan, perlindungan, dan memori kolektif.
Paviliun ini tersusun dari 104 struktur payung buatan tangan yang disusun melingkar membentuk kanopi raksasa. Tata letak melingkar tersebut melambangkan kebersamaan, di mana setiap payung merepresentasikan individu yang bersatu membentuk komunitas yang kuat. Struktur ini sekaligus menjadi representasi visual dari filosofi hidup harmonis dalam budaya Taiwan.
Pengunjung diajak untuk berjalan di bawah kanopi bambu sambil merasakan suasana hangat kebersamaan yang diciptakan oleh ruang ini. Paviliun tidak hanya berfungsi sebagai instalasi seni visual, tetapi juga sebagai ruang publik yang mendorong interaksi, refleksi, dan apresiasi terhadap warisan budaya lokal.
Material utama instalasi ini adalah rangka bambu yang ringan, dipadukan dengan teknik tradisional kerajinan tangan Taiwan. Pemilihan bambu bukan hanya karena fleksibilitas dan kekuatannya, tetapi juga sebagai simbol keberlanjutan serta penghormatan terhadap kearifan lokal. Instalasi ini menunjukkan bagaimana material sederhana dapat diolah menjadi karya arsitektur yang monumental.
Salah satu daya tarik utama instalasi adalah permainan cahaya. Sinar matahari menembus celah-celah payung menciptakan atmosfer yang lembut di siang hari, sementara pada malam hari pencahayaan buatan menjadikan paviliun ini seperti lentera raksasa yang memancarkan kehangatan. Efek visual ini menambah dimensi emosional bagi setiap pengunjung yang datang.
Di bagian tengah paviliun terdapat taman kecil dan bangku melingkar, dirancang untuk mengundang orang berkumpul, duduk bersama, dan menikmati momen kebersamaan. Dengan desain yang memadukan seni, arsitektur, dan budaya, “All Together Under the Umbrella” menjadi simbol penting bagaimana warisan tradisi dapat dihadirkan kembali dalam bentuk ruang publik kontemporer yang menyatukan manusia sekaligus merayakan identitas lokal.
Content is protected!