Istana Wakil Presiden di IKN Karya SHAU Architects Berkonsep Rumah Panggung Dayak

Kompleks Istana Wakil Presiden di Ibu Kota Nusantara (IKN) resmi dinamakan Huma Betang Umai, yang dalam bahasa Dayak berarti “Rumah Panjang Ibu”. Penamaan ini tidak sekadar simbolis, melainkan juga filosofi arsitektur yang mencerminkan nilai kebersamaan, pengayoman, serta kehidupan harmonis dalam budaya Dayak. Dengan konsep rumah panggung tradisional, desain bangunan ini menegaskan identitas lokal sekaligus menyatukan arsitektur modern dengan kearifan nusantara.

Huma Betang Umai akan berfungsi ganda sebagai kantor dan kediaman Wakil Presiden Republik Indonesia. Selain ruang kerja resmi, kompleks ini juga dilengkapi dengan pendopo untuk acara kenegaraan, mess Paspampres sebagai fasilitas pengamanan, helipad untuk mobilitas cepat, serta plaza dan ruang-ruang publik penunjang. Hal ini menegaskan perannya sebagai pusat kegiatan yang strategis dalam mendukung roda pemerintahan.

Untuk mendukung aktivitas kenegaraan dan kebutuhan penghuni, kompleks ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern yang terintegrasi. Dari ruang rapat strategis, area penerimaan tamu negara, hingga fasilitas hunian yang nyaman. Penataan ruang yang efisien dirancang untuk memberikan kenyamanan sekaligus menjaga standar protokol tinggi yang diperlukan oleh kantor wakil presiden.

Salah satu keunggulan utama proyek ini adalah penerapan konsep arsitektur hijau. Bangunan memanfaatkan pendinginan hibrida, sistem orientasi hemat energi, serta dirancang dengan potensi pemasangan ribuan panel surya di bagian atap untuk mendukung kebutuhan listrik. Strategi ini tidak hanya menekan konsumsi energi konvensional, tetapi juga mendukung komitmen IKN sebagai kota berkelanjutan.

Pembangunan kompleks ini merupakan investasi besar negara dengan pagu anggaran mencapai Rp1,7 triliun. Anggaran tersebut mencakup pembangunan istana, fasilitas pendukung, hingga infrastruktur modern yang menunjang operasional. Proyek besar ini juga menjadi salah satu ikon arsitektur di kawasan inti IKN, sejajar dengan istana presiden dan fasilitas pemerintahan lainnya.

Kompleks Huma Betang Umai dirancang oleh SHAU Architects (@shauarchitects), firma arsitektur yang dikenal dengan pendekatan berkelanjutan dan inovatif. Hingga saat ini, progres pembangunan telah mencapai 50 persen, dengan target penyelesaian akhir tahun ini. Jika rampung tepat waktu, kompleks ini akan menjadi ikon baru Nusantara yang memperlihatkan harmoni antara budaya lokal, fungsi pemerintahan modern, dan prinsip keberlanjutan.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Content is protected!