Seniman asal Italia, Luca Petraglia (@lucapetraglia.it), menciptakan karya luar biasa dengan menggunakan ribuan keping LEGO untuk merepresentasikan monumen-monumen paling ikonik di negaranya. Proyek ini bukan sekadar mainan atau hobi, tetapi merupakan penghargaan terhadap warisan budaya dan arsitektur Italia, yang disusun ulang secara detail dan presisi dalam bentuk miniatur yang menakjubkan.
Beberapa karya utama Petraglia mencakup replika Teatro San Carlo di Napoli, salah satu gedung opera tertua di dunia yang dibuka pada tahun 1737, serta Menara Miring Pisa, simbol arsitektur Romanesque yang dibangun antara abad ke-12 hingga ke-14. Ia juga menciptakan ulang bangunan seperti Katedral Milan (Duomo di Milano) dan Colosseum di Roma, semua dibuat dari LEGO dengan perhatian khusus terhadap proporsi, warna, dan elemen arsitektural khas masing-masing bangunan.
Proses pembuatan karya ini membutuhkan ratusan jam kerja dan ribuan bagian LEGO yang disusun satu per satu. Petraglia memperhitungkan aspek arsitektural seperti simetri, material visual, bentuk jendela, hingga pencahayaan buatan dalam membangun tiap struktur. Misalnya, dalam membangun replika Teatro San Carlo, ia menggunakan sekitar 25.000 keping LEGO, termasuk untuk elemen interior seperti balkon dan panggung.
Dengan pendekatan ini, Petraglia memperlihatkan bahwa LEGO dapat menjadi medium ekspresi seni dan arsitektur yang kuat. Ia menyatukan dunia permainan, sejarah, dan desain dalam bentuk yang dapat diakses oleh semua usia. Proyeknya pun sering dipamerkan dalam festival desain dan pameran arsitektur di Italia dan Eropa, menarik perhatian arsitek, seniman, hingga anak-anak.
Selain sebagai karya seni, proyek Petraglia juga memiliki nilai edukatif yang tinggi. Melalui miniatur ini, ia ingin mengajak publik terutama generasi muda untuk mengenal dan menghargai arsitektur klasik Italia secara menyenangkan. Ia kerap menyertakan penjelasan arsitektural dalam setiap karyanya, menjadikan proyek ini sebagai alat pembelajaran yang interaktif dan visual.
Apa yang dilakukan Luca Petraglia adalah bukti bahwa arsitektur tidak harus selalu berskala besar untuk menginspirasi. Lewat proyek LEGO-nya, ia berhasil menghidupkan kembali bangunan-bangunan bersejarah dalam bentuk yang baru dan unik. Karyanya menunjukkan bahwa bahkan dalam bentuk terkecil sekalipun, arsitektur tetap bisa bercerita, mengedukasi, dan memukau mata—satu keping LEGO dalam satu waktu.