
Di tengah kawasan pesisir padat Muara Angke, Jakarta Utara, kini berdiri sebuah fasilitas publik yang unik dan fungsional: Lapangan Apung Bela Negara. Lapangan ini menjadi lapangan apung pertama di Jakarta yang dibangun langsung di atas permukaan laut, memberikan ruang bermain yang layak bagi anak-anak dan warga sekitar. Inisiatif ini hadir sebagai bentuk keberpihakan terhadap masyarakat pesisir yang selama ini kekurangan ruang publik yang aman dan inklusif.

Terletak di Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, lapangan ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Universitas Pertahanan (Unhan). Dibangun menggunakan teknologi kubus apung modular, struktur lapangan ini dirancang agar tetap stabil menghadapi perubahan pasang surut air laut. Pendekatan ini menjadikannya solusi tepat guna di lingkungan urban pesisir yang padat dan minim lahan kosong.

Dengan luas sekitar 420 meter persegi, lapangan ini dapat digunakan untuk berbagai aktivitas olahraga dan sosial. Fasilitas ini dapat menampung kegiatan futsal, bola voli, senam kelompok, hingga acara komunitas. Keberagaman fungsi ini menjadikannya ruang publik multifungsi yang tidak hanya bermanfaat untuk anak-anak, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat.

Fokus utama dari proyek ini adalah menciptakan ruang yang mendukung kesehatan fisik dan mental, serta membangun semangat kebersamaan dan nasionalisme di tengah masyarakat pesisir. Nama “Bela Negara” sendiri mengandung pesan simbolik bahwa partisipasi aktif warga dalam kegiatan positif di lingkungan adalah bagian dari upaya mempertahankan negara.

Selain desainnya yang inovatif, lapangan ini juga menjadi contoh nyata penggunaan teknologi ramah lingkungan dan efisien dalam menjawab tantangan ruang kota. Dengan penggunaan material plastik HDPE tahan cuaca dan UV, struktur apung dipastikan dapat bertahan dalam jangka panjang tanpa menimbulkan pencemaran lingkungan.

Ke depan, proyek serupa akan dikembangkan di berbagai wilayah pesisir lain di Indonesia. Model lapangan apung ini diharapkan dapat direplikasi secara nasional, terutama di daerah-daerah dengan keterbatasan lahan namun memiliki kebutuhan tinggi akan ruang publik. Lapangan Apung Bela Negara pun menjadi simbol baru harapan dan inovasi arsitektur sosial di kawasan pesisir Indonesia.