Mengungkap Teknologi dan Desain di Balik Makkah Royal Clock Tower

Keajaiban Arsitektur Global Dengan ketinggian 601 meter, menara ini menjadi bangunan tertinggi kedua di dunia setelah Burj Khalifa. Bagian paling mencolok dari menara ini adalah jam raksasa yang terletak 450 meter di atas permukaan tanah, dengan diameter 43 meter pada sisi utara dan selatan. Ini menjadikannya jam terbesar di dunia. Tangan jam ini mencapai panjang 22 meter, terbuat dari serat karbon, yang dirancang untuk ketahanan dan ringan. Makkah Royal Clock Tower, atau Abraj Al-Bait, adalah salah satu pencakar langit paling menonjol di dunia yang berlokasi di dekat Masjidil Haram di Mekkah. Dibangun sebagai bagian dari proyek Endowment King Abdul Aziz, menara ini tidak hanya menjadi ikon agama dan budaya, tetapi juga contoh dari teknologi arsitektur dan teknik yang luar biasa.

Struktur Komposit Inovatif Untuk mendukung desain jam besar ini, digunakan bahan komposit yang inovatif. Panel mosaik kaca dan elemen dekoratif lainnya dilapisi dengan ubin khusus yang dirancang untuk menahan radiasi UV dan perubahan suhu ekstrem, yang bisa bervariasi hingga 70 derajat Celsius di Mekkah. Semua elemen ini disusun pada struktur baja V-shaped, memberikan stabilitas sekaligus mengurangi beban berat bangunan.

Integrasi Teknologi dan Keberlanjutan Menara ini juga mengintegrasikan teknologi canggih dalam aspek keberlanjutan. Terdapat 288 kolektor surya dengan 11.000 sel fotovoltaik yang menyediakan daya bagi sistem jam dan fasilitas lainnya di menara. Selain itu, menara ini dilengkapi dengan sistem pengeras suara yang mampu menghasilkan suara hingga 160 desibel, terdengar sejauh 7 km, untuk mengumumkan panggilan adzan.

Crescent Emas Raksasa Menara jam ini dimahkotai oleh bulan sabit emas setinggi 23 meter, yang merupakan simbol agama Islam. Crescent ini terbuat dari serat karbon dan dilapisi dengan mosaik emas. Di dalamnya, terdapat ruang doa yang dapat menampung jamaah, menjadikannya sebagai ruang doa tertinggi di dunia.

Kompleksitas Desain dan Konstruksi Salah satu tantangan terbesar dalam konstruksi menara ini adalah menciptakan desain yang estetis dan fungsional di ketinggian seperti itu, serta menghadapi beban angin yang sangat besar. Penggunaan baja berkekuatan tinggi dan komposit ringan memungkinkan struktur ini berdiri dengan kokoh, sekaligus memfasilitasi penerapan elemen artistik Islam, seperti mosaik kaca yang melapisi permukaan menara.

Penghormatan terhadap Warisan Islam Di dalam menara, terdapat Makkah Time Institute, salah satu dari lebih dari 50 institut waktu di dunia yang terhubung dengan jaringan UTC. Selain itu, menara ini juga menampilkan museum dan pusat penelitian kosmologi, yang menelusuri sejarah pengukuran waktu dalam tradisi Islam dan menginformasikan pengunjung tentang konstruksi menara ini yang unik dan monumental.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Content is protected!