Drone City merupakan proyek tesis arsitektur inovatif karya Ng Tsz Hing Anthony dari The University of Hong Kong, dengan bimbingan arsitek Ulrich Kirchhoff. Proyek ini berangkat dari pertanyaan mendasar: bagaimana jika ruang udara kota dapat dimanfaatkan bukan hanya untuk transportasi, tetapi juga sebagai bagian dari lanskap arsitektur perkotaan di masa depan?
Konsep utama Drone City adalah menghadirkan tipologi arsitektur futuristik yang mendukung Transit Oriented Development (TOD). Pendekatan ini menempatkan transportasi sebagai pusat perencanaan kota, di mana mobilitas udara melalui drone dapat terintegrasi langsung dengan jaringan transportasi darat. Dengan demikian, ruang udara tidak lagi dipandang sebagai area kosong, melainkan sebagai infrastruktur aktif.
Proyek ini membayangkan kota masa depan yang memanfaatkan drone untuk berbagai kebutuhan, mulai dari transportasi penumpang, pengiriman logistik, hingga sistem distribusi barang yang efisien. Kehadiran arsitektur udara memungkinkan interaksi yang lebih cepat antarwilayah, sekaligus mengurangi beban lalu lintas di jalan raya yang selama ini menjadi masalah besar di kota metropolitan.
Secara arsitektural, Drone City dirancang sebagai sistem ruang udara yang memiliki struktur modular dan dapat berkembang sesuai kebutuhan kota. Tipologi ini tidak hanya berbentuk bandara kecil untuk drone, tetapi juga mencakup terminal, jalur terbang, dan hub perkotaan yang terintegrasi dengan pusat aktivitas masyarakat.
Dengan kapasitas teknologi drone yang terus berkembang seperti daya jelajah yang kini mencapai 10–30 km untuk drone logistik dan potensi daya angkut hingga 200 kg untuk drone penumpang eksperimental Drone City memberikan gambaran realistis bagaimana infrastruktur perkotaan bisa beradaptasi dengan inovasi teknologi.
Lebih dari sekadar gagasan futuristik, Drone City menawarkan visi tentang bagaimana urbanisme udara dapat menciptakan kota yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan terintegrasi. Melalui proyek ini, Ng Tsz Hing Anthony menghadirkan model inspiratif yang menantang batas tradisional arsitektur, sekaligus membuka wacana baru mengenai hubungan antara ruang, mobilitas, dan kehidupan perkotaan di abad ke-21.