Paviliun Kayu Ek Mengubah Wajah Regent’s Place di London

Revitalisasi Regent’s Place, yang terletak di sebelah timur Regent’s Park dan barat stasiun Euston, adalah kawasan campuran komersial dan residensial yang dikembangkan oleh British Land sejak pertengahan 1990-an. Dalam upaya memperbarui ruang publik dan jalur pejalan kaki, British Land menggagas penggunaan material alami, furnitur kayu, dan penanaman yang ekstensif. Paviliun-paviliun baru ini menyediakan ruang semi-tertutup bagi pengunjung untuk bersantai, berkumpul, dan menikmati pertunjukan teater atau musik di luar ruangan.

Desain Terinspirasi Alam Desain ketiga paviliun ini terinspirasi oleh alam, khususnya tumpukan ranting kayu yang sering ditemukan di hutan. Struktur ini menggabungkan bilah-bilah tipis kayu ek dalam pola anyaman yang rumit, menciptakan ruang yang mengundang pengunjung sambil menampilkan tanaman hijau di sekitarnya. Paviliun pertama dirancang untuk tempat berkumpul dan berbincang, yang kedua dilengkapi dengan kursi putar melingkar untuk bermain, dan yang ketiga menyediakan ruang pertunjukan bertingkat untuk grup teater lokal serta acara musik.

Penggunaan Material dan Teknik Konstruksi Setiap paviliun terdiri dari lebih dari 400 bilah kayu ek, dengan total panjang lebih dari 10 km. Bilah-bilah ini memiliki penampang 65×40 mm dan terbuat dari lima lapisan lamela ek setebal 8 mm. Lamela dengan panjang hingga 9,5 meter dibuat dengan menyambung potongan-potongan pendek ek secara end-to-end. Proses laminasi dilakukan di bengkel Xylotek di Bristol menggunakan jig khusus, dan segmen paviliun dirakit terlebih dahulu di bengkel sebelum dipasang di lokasi.

Tantangan Struktural dan Desain Salah satu tantangan utama adalah memastikan bilah kayu tetap ramping namun cukup kuat untuk membentuk anyaman yang menopang diri sendiri. Desain akhir memanfaatkan manufaktur off-site untuk meningkatkan kualitas pengerjaan, mengurangi limbah, dan mempercepat waktu pemasangan di lokasi. Setiap paviliun memiliki empat lapisan bilah yang disusun dengan arah spiral berlawanan, menciptakan pola geodesik yang kompleks namun harmonis.

Dampak pada Komunitas dan Lingkungan Paviliun-paviliun ini telah mengubah ruang publik di Regent’s Place, menciptakan tempat berkumpul baru yang mengintegrasikan alam ke dalam jantung pengembangan kawasan. Desain lanskap oleh Townsends mendorong keanekaragaman hayati, sementara struktur kayu memberikan nuansa hangat dan alami, meningkatkan kesejahteraan pengunjung.

Proses Desain Nex- mengembangkan desain awal melalui sketsa, model studi, dan simulasi VR untuk menentukan bentuk, ukuran, dan lokasi ketiga paviliun. Setelah keputusan ini dibuat, Nex- bekerja sama dengan Xylotek untuk melakukan studi komputasional yang mengubah struktur anyaman yang tidak beraturan menjadi pola geometris yang ketat namun tidak seragam dari bilah kayu ek tipis.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Content is protected!