
Mekkah, atau Makkah al-Mukarramah, dikenal sebagai kota suci umat Islam yang terletak di Provinsi Mekkah, Arab Saudi, sekitar 72 km dari Jeddah, di pesisir Laut Merah. Berada di ketinggian 277 meter di atas permukaan laut, kota ini dikelilingi pegunungan dan terletak di lembah tandus yang dahulu tidak berpenghuni. Seiring waktu, kota ini berkembang menjadi pusat spiritual dan arsitektural, dengan bangunan ikonik seperti Kabah yang menjadi kiblat umat Islam di seluruh dunia.

Sejarah arsitektur Mekkah bermula dari era Nabi Ibrahim AS yang, bersama putranya Nabi Ismail AS, membangun Kabah atas perintah Allah SWT. Kabah menjadi titik awal perkembangan kota Mekkah sebagai pusat ibadah dan peradaban. Pembangunan Kabah tidak hanya menjadi simbol keimanan, tetapi juga representasi awal arsitektur spiritual yang berakar kuat pada kesederhanaan dan orientasi ketuhanan.

Pada masa pra-Islam, Mekkah mulai berkembang menjadi kota perdagangan yang strategis karena letaknya berada di persimpangan jalur dagang antara Mediterania, Afrika Timur, Asia Selatan, dan Semenanjung Arab. Di bawah kekuasaan suku Quraisy, terutama di era Qushay bin Kilab (kakek Nabi Muhammad SAW), kota ini semakin terorganisasi secara sosial dan ekonomi, yang berimbas pula pada pengembangan infrastruktur dan arsitektur komunal.

Masuknya Islam membawa perubahan besar dalam lanskap arsitektur Mekkah. Masjidil Haram—yang mengelilingi Kabah—terus diperluas dari masa ke masa oleh berbagai khalifah dan raja. Renovasi besar dilakukan oleh Kekhalifahan Abbasiyah pada abad ke-8, Ottoman pada abad ke-16, hingga perluasan modern oleh Kerajaan Arab Saudi yang dimulai pada abad ke-20 dan masih berlangsung hingga hari ini. Saat ini, Masjidil Haram mampu menampung lebih dari 1,5 juta jamaah sekaligus.

Selain Masjidil Haram, arsitektur kota juga mencerminkan fungsinya sebagai tempat peribadahan massal. Terdapat jaringan jalan yang terus dikembangkan untuk mendukung pelaksanaan ibadah haji dan umrah yang setiap tahunnya diikuti oleh lebih dari 2 juta jamaah. Infrastruktur modern seperti jaringan transportasi bawah tanah dan hotel bertingkat tinggi telah menjadi bagian dari wajah kontemporer Mekkah, menjadikannya sebagai kota yang menggabungkan warisan sejarah dengan kebutuhan modern.