Pintasan Saloma Jembatan Ikonik Dengan Desain Terinspirasi Sirih Junjung di Kuala Lumpur

Pintasan Saloma, sebuah jembatan pejalan kaki ikonik di Kuala Lumpur, Malaysia, resmi dibuka untuk publik pada Februari 2020. Dirancang oleh VERITAS Design Group, jembatan ini membentang sepanjang 370 meter persegi dan menghubungkan dua area penting: Kampong Bharu, pemukiman Melayu tradisional, dan KLCC (Kuala Lumpur City Centre), pusat bisnis modern. Proyek ini merupakan bagian dari inisiatif pemerintah untuk meningkatkan konektivitas kota sekaligus merevitalisasi kawasan urban.

Desain jembatan ini terinspirasi dari bentuk sirih junjung, simbol penting dalam budaya Melayu yang melambangkan persatuan dan keharmonisan. Struktur tabung baja yang dilapisi dengan pencahayaan LED berwarna-warni menjadikan jembatan ini sebagai landmark visual yang mencolok di malam hari. Warna dan bentuknya berubah secara dinamis, memperkuat identitas budaya sekaligus menghadirkan elemen futuristik di tengah lanskap kota.

Pengerjaan proyek melibatkan berbagai pihak, termasuk arsitek utama Azril Amir Jaafar, arsitek asosiasi Syah Kamaruddin, dan arsitek desain Farah Yusof. Konsultan teknik sipil dan struktural dikerjakan oleh Azman Lim & Associates, sementara konsultan M&E adalah Meinhardt. Proyek ini dibiayai oleh Kampong Bharu Development Corporation, dan pelaksana konstruksi adalah Ahmad Zaki Resources.

Salah satu keunggulan utama dari jembatan ini adalah aksesibilitasnya yang aman dan nyaman bagi pejalan kaki. Sebelumnya, penghubung antara Kampong Bharu dan KLCC hanya dapat dicapai melalui jalur yang padat lalu lintas. Dengan adanya Pintasan Saloma, waktu tempuh pejalan kaki dari Stasiun LRT Kampong Bharu ke Menara Kembar Petronas kini hanya memakan waktu 7 menit.

Selain berfungsi sebagai penghubung urban, jembatan ini juga menjadi simbol integrasi sosial dan budaya. Desainnya yang kontekstual mencerminkan penghormatan terhadap warisan lokal di tengah dominasi arsitektur kontemporer Kuala Lumpur. Proyek ini pun berhasil memadukan elemen teknis, fungsional, dan estetika dengan sangat harmonis.

Dalam skala yang lebih luas, Pintasan Saloma menjadi representasi visi arsitektur kota yang berkelanjutan dan inklusif. Dengan penggunaan bahan seperti baja dari A&E Steel Solutions, panel kaca dari Sunglas Technics, dan finishing cat dari Nippon Paint, jembatan ini dibangun untuk tahan lama dan minim perawatan. Tidak hanya menjawab kebutuhan mobilitas, Pintasan Saloma juga memperkuat identitas kota sekaligus mendorong partisipasi masyarakat dalam ruang publik yang inspiratif.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Content is protected!