
Sekolah Alfa Omega, yang terletak di Tangerang, Banten, adalah contoh nyata bagaimana arsitektur dapat menjawab tantangan lingkungan dengan solusi inovatif dan berkelanjutan. Proyek ini merupakan karya dari RAW Architecture (Realrich Architecture Workshop), yang dipimpin oleh arsitek Realrich Sjarief (@realricharchitectureworkshop). Dengan memanfaatkan potensi lokalitas, keterampilan tangan, serta prinsip efisiensi material, sekolah ini menghadirkan ruang belajar yang nyaman dan ramah lingkungan.

Lokasi pembangunan berada di atas lahan rawa yang tidak stabil, sehingga menuntut solusi konstruksi yang cerdas dan aman. Tim arsitek memilih untuk meninggikan bangunan setinggi 2,1 meter dari permukaan tanah. Langkah ini tidak hanya memberikan perlindungan dari risiko banjir, tetapi juga memungkinkan ventilasi alami di bawah bangunan, membantu mengurangi kelembapan dan menjaga kestabilan struktur.

Proses pembangunan sekolah ini tergolong cepat. Dengan kombinasi struktur baja ringan dan bambu, seluruh konstruksi selesai hanya dalam waktu 4 bulan. Kecepatan ini dicapai berkat penggunaan metode konstruksi modular dan prefabrikasi sebagian elemen bangunan. Pendekatan ini terbukti efektif dalam meminimalkan gangguan terhadap lingkungan sekitar serta mengurangi limbah konstruksi.

Dari segi material, RAW Architecture memilih sumber daya yang berasal dari wilayah sekitar. Baja didatangkan dari Salembaran, batu lokal dari area Tangerang, serta bambu dari Sumedang. Keputusan ini tidak hanya mempercepat logistik material, tetapi juga mendukung keberlangsungan ekonomi lokal dengan melibatkan pengrajin dan pemasok dari sekitar proyek.

Secara desain, bangunan ini menggabungkan struktur baja sebagai kerangka utama, dengan anyaman bambu dan elemen batu alam sebagai penutup dan detail interior-eksterior. Konsep ini memberikan suasana tropis yang ringan dan alami, sekaligus tetap mempertahankan kekuatan struktural yang dibutuhkan untuk bangunan pendidikan. Selain itu, pencahayaan alami dan ventilasi silang dioptimalkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan hemat energi.

Sekolah Alfa Omega Tangerang kini menjadi salah satu contoh studi kasus penting di dunia arsitektur Indonesia dalam hal arsitektur berkelanjutan di atas lahan rawa. Dengan luas tapak sekitar 1.500 meter persegi, bangunan ini tidak hanya berfungsi sebagai ruang pendidikan, tetapi juga menjadi manifestasi nyata dari arsitektur kontekstual yang menghargai alam, masyarakat, dan proses pembangunan lokal.