Suara dan Arsitektur Bersatu: Museum Audio Kengo Kuma yang Menggetarkan di Seoul

Arsitek asal Jepang, Kengo Kuma, baru-baru ini menyelesaikan proyek terbarunya, Museum Audio (Audeum) di Seoul, Korea Selatan. Proyek ini, yang dibangun selama dua tahun, merupakan museum pertama di dunia yang didedikasikan untuk suara, dengan luas sekitar 2,4 juta kaki persegi. Tujuannya adalah mendukung penyembuhan sensorik dan memberikan pengalaman unik melalui desain yang mencerminkan kanopi hutan di sekitarnya.

 

Tim desain menyebut museum ini sebagai “tempat di mana Anda tidak hanya dapat melihat tetapi juga merasakan suara secara langsung.” Ini bukan hanya tempat untuk mendengarkan suara, tetapi juga instrumen arsitektural yang mengembalikan manusia ke kondisi alami, memungkinkan mereka mengalami lima indra tubuh.

Image by Namsun Lee
Image by Yongbaek Lee
Image by Taiki Fukao
Image by Namsun Lee

Gagasan untuk mendirikan museum ini berasal dari Michael Chung, seorang spesialis peralatan akustik Korea. Terletak jauh dari hiruk pikuk pusat Seoul, museum ini berdiri sebagai instrumen arsitektur yang mendukung kembali ke alam bagi penduduk kota yang lelah.

Pengalaman di museum ini dimulai dari luar, di mana lapisan kisi-kisi aluminium yang saling tumpang tindih memanjang dari fasad, menciptakan permainan bayangan yang memberikan keteduhan bagi pengunjung. Sebelum memasuki ruang dalam yang terang benderang, pengunjung dapat menikmati area luar yang menyegarkan.

Image by Namsun Lee
Image by Namsun Lee

Pengunjung masuk melalui tangga besar berbentuk lembah yang menurun di bawah bangunan, melewati dinding yang terbuat dari batu alami dengan tekstur kasar. Di dalam, suasana lebih lembut diperkuat oleh aroma panel dinding dari kayu cemara Alaska yang dipasang di atrium lobi. Galeri lain yang dilapisi dengan bahan dinding kain menyoroti kapasitas material untuk mentransmisikan cahaya dan suara.

Image by Namsun Lee
Image by Namsun Lee

Di bagian atas desain tujuh lantai ini, terdapat jendela besar dengan tinggi dua kali lipat yang menghadap ke kota, melengkapi pengalaman yang membangkitkan semangat. Kuma mengatakan bahwa di masa depan, penyembuhan tidak hanya akan dilakukan melalui visual; suara akan memainkan peran penting dalam penyembuhan dan pemulihan dari berbagai sumber stres modern.

Image by Taiki Fukao

Dengan proyek ini, Kuma berusaha untuk menciptakan era baru penyembuhan melalui pendengaran. Museum ini menawarkan cara baru bagi pengunjung untuk merasakan dan menikmati suara, tidak hanya sebagai pengalaman auditori, tetapi juga sebagai bagian integral dari arsitektur itu sendiri.

Image by Taiki Fukao
Image by Taiki Fukao
Image by Namsun Lee

Desain inovatif ini menunjukkan bagaimana arsitektur dapat menggabungkan elemen alami dan teknologi modern untuk menciptakan ruang yang mendukung kesejahteraan manusia. Museum ini menjadi simbol dari pendekatan baru dalam merancang ruang publik yang memperhitungkan semua indra manusia, bukan hanya penglihatan.

Dengan demikian, Audeum bukan hanya sebuah museum, tetapi juga tempat perlindungan bagi mereka yang mencari ketenangan dan hubungan kembali dengan alam di tengah kehidupan perkotaan yang sibuk.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Content is protected!