Ts VEIL, sebuah restoran di Ho Chi Minh City, Vietnam, menjadi contoh menarik tentang bagaimana arsitektur lama bisa dihidupkan kembali melalui pendekatan yang cermat dan berkelanjutan. Awalnya merupakan vila tua, bangunan ini kini ditransformasi oleh arsitek Khoa Vu dari studio Archdekk tanpa melakukan pembongkaran total, melainkan dengan mempertahankan sejumlah elemen struktural asli.
Struktur utama seperti rangka beton, tangga, dan atap lama dipertahankan sebagai tulang punggung bangunan. Di sekelilingnya, arsitek menambahkan lapisan baru berupa fasad logam berlubang (perforated metal) yang membungkus seluruh bangunan, menciptakan kesan visual yang ikonik sekaligus berfungsi sebagai pelindung pasif terhadap iklim tropis kota.
Fasad logam ini dirancang untuk mengurangi paparan langsung sinar matahari, membantu mengontrol suhu di dalam ruangan, serta memungkinkan ventilasi silang. Hal ini mengurangi kebutuhan penggunaan pendingin udara secara signifikan. Pendekatan ini menjadikan Ts VEIL sebagai bangunan tropis adaptif yang efisien secara energi.
Untuk meningkatkan kenyamanan termal, tim arsitek juga menyematkan sistem misting atau penyemprotan kabut air di sekitar fasad. Kabut air halus yang dihasilkan menciptakan efek pendinginan mikro, membuat udara di sekitarnya terasa lebih sejuk dan nyaman bagi pengunjung, bahkan saat suhu luar mencapai lebih dari 35°C.
Interior restoran dirancang terbuka dan bersirkulasi alami, memperkuat hubungan antara ruang dalam dan luar. Pencahayaan alami dibiarkan masuk secara difus melalui lapisan logam, menciptakan bayangan dinamis yang berubah sepanjang hari. Ini memberikan pengalaman spasial yang berbeda sekaligus artistik.
Ts VEIL membuktikan bahwa arsitektur adaptif tidak hanya efisien secara ekologis, tapi juga mampu menghidupkan kembali bangunan lama tanpa kehilangan nilai sejarahnya. Melalui penggunaan teknologi pasif dan desain yang sensitif terhadap konteks, proyek ini menjadi model revitalisasi urban tropis yang inspiratif di Asia Tenggara.
Content is protected!