VUILD Architects Hadirkan Struktur Stadion Kayu Pertama di Jepang

Fukushima kini memiliki stadion kayu melingkar pertama di Jepang yang resmi diperkenalkan sebagai karya inovatif VUILD Architects (@vuild_architects). Stadion ini berkapasitas 5.000 kursi dengan struktur paraboloid hiperbolik yang menonjolkan kekuatan sekaligus keindahan arsitektur kayu. Material utamanya menggunakan kayu lokal, tidak hanya mendukung perekonomian daerah, tetapi juga menekankan konsep keberlanjutan dengan sistem konstruksi yang dapat dibongkar dan digunakan kembali.

Stadion ini dirancang dengan prinsip keberlanjutan yang kuat. Penggunaan kayu lokal sebagai elemen struktural utama memungkinkan jejak karbon konstruksi berkurang signifikan dibandingkan beton dan baja. Selain itu, sistem modul yang dapat dibongkar membuat material tetap bernilai tinggi meski setelah siklus pemakaian, mencerminkan efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya.

Atap stadion mengambil inspirasi dari rumah beratap curam di desa bersejarah Ōuchi-juku, yang dikenal sebagai salah satu ikon arsitektur tradisional Jepang. Atap curam ini tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga fungsional, karena mampu melindungi bangunan dari hujan lebat dan salju khas iklim Fukushima. Dengan demikian, stadion menghadirkan perpaduan harmonis antara desain modern dan tradisi lokal.

Bentuk melingkar stadion merepresentasikan filosofi Shikinen Sengu, sebuah ritual Shinto di mana kuil-kuil dibangun kembali setiap periode tertentu sebagai simbol pembaruan dan kesinambungan. Konsep ini diwujudkan dalam desain stadion sebagai metafora keberlangsungan budaya sekaligus optimisme untuk masa depan Fukushima pasca bencana.

Selain sebagai tempat pertandingan, stadion ini juga diharapkan menjadi ruang publik yang mempererat ikatan sosial masyarakat Fukushima. Bentuk melingkar dan terbuka memungkinkan stadion berfungsi sebagai wadah untuk berbagai acara komunitas, festival budaya, hingga konser musik. Dengan demikian, bangunan ini melampaui fungsi teknisnya sebagai arena olahraga dan hadir sebagai pusat kegiatan sosial.

Proyek stadion kayu ini tidak hanya menghadirkan inovasi arsitektur, tetapi juga menjadi simbol pemulihan Fukushima setelah bencana gempa dan tsunami 2011. Dengan kapasitas besar, keberlanjutan material, serta makna filosofis yang dalam, stadion ini menjadi ikon baru yang menyatukan tradisi, keberlanjutan, dan visi masa depan arsitektur Jepang.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Content is protected!